Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia perlu menyiapkan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan manfaat dari Perjanjian ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA) dan ASEAN–Hong Kong, China Investment Agreement (AHKIA) yang mulai berlaki pada 4 Juli 2020.

“Indonesia akan bersaing dengan sesama negara anggota ASEAN dalam memasuki pasar Hong Kong sehingga Indonesia harus meningkatkan standar kualitas dan daya saing produk ekspornya. Selain itu, Hong Kong bukan hanya dilihat sebagai tujuan akhir ekspor, melainkan juga sebagai hub untuk memasuki pasar negara lain,” tutur Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Antonius Yudi Triantoro sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (7/7/2020).

Yudi mengemukakan bahwa strategi tersebut mencakup upaya mendorong industri berorientasi ekspor dan meningkatkan ekspor barang-barang yang bernilai tambah tinggi, memetakan produk unggulan dan potensial ekspor Indonesia, memperkuat industri manufaktur dan meningkatkan kualitas produk nasional, membangun dan memperbaiki infrastruktur energi, logistik, transportasi, dan infrastruktur pendukung lainnya, serta mengimplementasikan peta jalan revolusi industri 4.0.

Selengkapnya Bisnis.com