Jakarta, Gatra.com - Program ASEAN One Single Destination of Sustainable Tourism yang digulirkan dua tahun lalu di Manila terbukti sukses. Kesuksesan dibuktikan melalui length of stay, angka kunjungan wisman, hingga devisa negara-negara ASEAN, grafiknya naik signifikan seperti yang ditunjukkan dalam angka kunjungan internasional di kawasan ASEAN.


Pada tahun 2017 lalu, kunjungan ke ASEAN mencapai 125 juta. Angka itu melampaui target yaitu 121 juta kunjungan. Hal ini jelas berpengaruh pada pendapatan yang terbilang fantastis. Angkanya menembus US$ 93 milyar, jauh melampaui target sebesar US$ 83 milyar. Sementara length of stay, ada di angka 7,98 hari. Angkanya sedikit di atas target 6-7 hari.

Strategi yang juga digagas oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya melalui kerja sama promosi. "Ini menjadi penting. Program One Single Destination of Sustainable Tourism terbukti efektif mengembangkan pariwisata di kawasan Asia Tenggara. Artinya, kita harus berkolaborasi untuk menjadi besar," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1).

Kekuatan regional itu bisa menjadi kekuatan yang kompetitif bagi ASEAN. "Kalau kita kumpulkan semua kelebihan ASEAN, maka akan kuat dan bisa bersaing dengan Eropa, Great China, Timur Tengah, dan Amerika utara yang sama-sama menjual kekuatan regional. Karenanya saya ucapkan terimakasih kepada Brunei Darussalam yang telah mengkoordinasikan program ini dengan sangat baik," kata Arief.

Indonesia juga ikut diuntungkan saat bergabung dalam promosi dan event bersama antarnegara ASEAN. Grafik performanya juga turut naik. Bahkan, Wonderful Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat ke-20 di dunia versi media internasional The Telegraph.

"Inilah implementasi dari collaboration. Masing-masing negara punya kekuatan destinasi tersendiri, punya competitive dan comparative advantage. Ketika beragam kekuatan itu disatukan, maka akan saling mengisi kekurangan, dan menjadi satu," urainya.

Revolusi sektor pariwisata, kata Arief, memang telah dilakukan Kementerian Pariwisata Indonesia. Pencapaian 14 juta pergerakan wisatawan asing di tahun 2017 menjadi pembuktiannya. Seluruh sektor pariwisata Indonesia ikut dipoles. Pemasaran dan promosi, pengembangan destinasi wisata serta pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utamanya.

"Strategi pemasaran dan promosi, pengembangan tujuan prioritas, dan pengembangan sumber daya manusia pariwisata menjadi poros yang kita kembangkan," ujar Arief.

Peserta semakin antusias ketika satu persatu strategi tersebut dijabarkan dengan gamblang oleh Menpar Arief Yahya. Selama 4 menit, seluruh audience dibuat terdiam. Semua Menteri Pariwisata se-ASEAN tampak serius berguru pada ahli marketing tersebut.

"Kampanye Branding Wonderful Indonesia telah dilakukan di seluruh dunia dan mendapat pengakuan global. Sepanjang 2017, kami telah menerima 27 penghargaan di 13 negara. Di antara penghargaan tersebut adalah Televisi Komersial Terbaik Dunia (TVC) pada Kompetisi Video UNWTO 2017, Destination of The Year 2017 pada the 28th Annual TTG Travel Awards 2017, dan Best Destination pada ajang Dive Travel Award 2017," tandasnya.