Bisnis.com, JAKARTA - ASEAN sepakat melakukan kerja sama yang terbuka dan transparan guna membangun perdamaian dan demokrasi di kawasan.

Komitmen ini kembali diperkuat dalam pertemuan ASEAN Foreign Ministers Retreat (AMM Retreat) di Singapura. AMM Retreat membahas program kerja prioritas ASEAN tahun ini, di bawah keketuan Singapura yang menetapkan tema “ASEAN yang Tangguh dan Inovatif”.

Sesuai tema ASEAN pada 2018,  Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan bahwa ketangguhan suatu masyarakat atau komunitas membutuhkan adanya perdamaian, demokrasi, dan penghormatan pada HAM. Dia menegaskan tantangan terhadap perdamaian dan demokrasi di kawasan dalam beberapa waktu belakangan harus ditanggapi dengan memprioritaskan pembangunan perdamaian dan demokrasi sebagai nilai yang telah disepakati dalam Piagam ASEAN. 

“Perdamaian adalah prasyarat untuk pembangunan. Akan tetapi, rakyat juga membutuhkan kebebasan untuk berkembang dan berekspresi,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/2/2018).

Selain menyoroti tantangan terhadap perdamaian dan demokrasi di kawasan, Retno juga menyampaikan bahwa kawasan Indo-Pasifik telah menjadi kawasan yang strategis dalam pembangunan ekonomi dan keamanan dunia.

Dia mendorong ASEAN mengambil langkah untuk berkontribusi membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, transparan, dan inklusif berdasarkan hukum internasional. Kerja sama yang mengedepankan dialog dalam menjaga perdamain dan stabilitas.

“Menjadi penonton dan berdiam diri bukanlah opsi bagi ASEAN dalam menanggapi berbagai tantangan dan peluang di kawasan Indo-Pasifik,” tegas Retno.

ASEAN didorong untuk terus berkontribusi dan berinovasi, serta terus berinteraksi dengan dunia.

Selengkapnya Kabar24