ASEAN Regional Forum, Defence Officials' Dialogue, 5-6 April 2011, Sydney, Australia
(Sumber: ASEAN Regional Forum)
ASEAN Regional Forum (ARF) merupakan salah satu badan sektoral yang berada di bawah koordinasi Dewan Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community). ARF adalah forum dialog isu-isu politik dan keamanan di kawasan Asia Pasifik yang dibentuk untuk mendukung proses integrasi dan pembangunan Masyarakat Politik dan Keamanan ASEAN.
Peserta ARF berasal dari 26 negara dan 1 entitas Uni Eropa (total 27), terdiri dari sepuluh negara anggota ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Viet Nam), sepuluh Mitra Wicara ASEAN (Amerika Serikat, Australia, Kanada, RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, dan Uni Eropa), dan 7 negara lain di kawasan (Bangladesh, Korea Utara, Mongolia, Pakistan, Papua Nugini, Sri Lanka, Timor Leste). Penyebutan keanggotaan dalam ARF adalah peserta (participant).
Pembentukan ARF ditujukan untuk beberapa hal berikut:
- Mendorong dialog dan konsultasi yang konstruktif atas isu-isu politik dan keamanan yang menjadi perhatian bersama di kawasan;
- Memberikan kontribusi nyata bagi upayaupaya pembangunan rasa saling percaya (confidence-building) dan diplomasi preventif (preventive diplomacy) di kawasan Asia Pasifik; dan
- Mendorong kerjasama yang dapat menumbuhkembangkan budaya damai, toleransi, saling memahami dan beradab. ARF diharapkan dapat mendukung upaya penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan dan bagi kemajuan lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kerjasama ARF dilakukan melalui 3 tahapan:
- Promotion of Confidence Building Measures (CBM);
- Development of Preventive Diplomacy mechanisms (PD); dan
- Development of Conflict Resolution mechanisms.
Tahapan-tahapan tersebut memungkinkan para peserta ARF untuk membahas berbagai isu politik dan keamanan di kawasan secara konstruktif, at pace comfortable to all. ARF tidak hanya melibatkan pemerintah (Track 1) dalam setiap kegiatannya. Peran akademisi atau think tank (Track 2) juga dimanfaatkan ARF untuk membantu mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan politik dan keamanan di kawasan. ARF juga memiliki mekanisme pertemuan Track 1.5, berupa ARF Experts and Eminent Persons (EEPs), yang berisikan mantan diplomat senior, pejabat pemerintahan atau 9 akademisi dan berfungsi memberikan masukan atas satu isu tertentu atas permintaan ARF Ministerial Meeting.
ARF juga terus meningkatkan kerjasama penanganan isu-isu keamanan non-tradisional yang semakin menjadi tantangan di kawasan, seperti cyber security, space security, earthquake relief, oil spill incidents, dan illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing. Melengkapi kerjasama yang dilaksanakan badan-badan sipil, ARF secara rutin juga mengadakan dialog mengenai isu-isu hankam dan kemiliteran, baik di antara pejabat pertahanan dan universitas/institusi pertahanan, melalui mekanisme ARF Defence Officials’ Dialogue, ARF Security Policy Conference, ARF Heads of Defence Universities/Colleges/Institutions Meeting.
Area prioritas kerja sama yang dibahas dalam ARF terdiri dari 4 bidang besar, yaitu:
- Penanggulangan bencana (disaster relief);
- Kontra-terorisme dan kejahatan lintas negara (counter-terrorism and transnational crime);
- Keamanan Maritim (maritime security);
- Non-proliferasi dan perlucutan senjata (non-proliferation and disarmament); dan
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (information and communication technologies).
Struktur tertinggi pengambilan keputusan di ARF adalah ARF Ministerial Meeting yang diadakan pada bulan Juli/Agustus setiap tahunnya. Keketuaan ARF mengikuti pergiliran Keketuaan ASEAN secara alfabetis. Dibawah ARF Ministerial Meeeting terdapat ARF Senior Official Meeting yang berfungsi untuk mengelaborasi keputusan di tingkat Menteri untuk dilaksanakan di level Inter-Sessional Meeting atau menyelesaikan suatu pending issue sebelum dibawa ke pertemuan tingkat Menteri.
Pertemuan ARF ke-27 diselenggarakan melalui video conference pada tanggal 12 September 2020. Pertemuan dipimpin oleh H.E. Pham Binh Minh, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Republik Sosialis Vietnam. Pertemuan menghasilkan dokumen berupa Chairman’s Statement yang antara lain memuat mengenai
Program Kerja Tahun Intersesi 2020 – 2021 dan Arah Proses ARF dalam waktu ke depan.
Pertemuan Kedua Puluh Delapan ARF menurut rencana akan diselenggarakan pada 5 Agustus 2021 di Brunei Darussalam.
Laman resmi ARF dapat diakses melalui ARF